Saenai boku ga kimi no heya de shiteru koto wo classmate dare mo shiranai – Chapter 5 Bahasa Indonesia

Diperbarui pada 08-03-2022 07:46

Chapter kali ini aku langsung menerjemahkan dari RAW jepang, jadi kalau ada beberapa kesalahan mohon dimaklumi, hehehe

Translator & Editor : ACR


Chapter 5


 Setelah menyelesaikan pekerjaan anggota komite perpustakaan, aku menuju rumah Takai.

 Saat berdiri di depan pintu rumahnya, aku mengulurkan tangan untuk menekan interkom. Tiba-tiba lampu di sisi lain pintu menyala dan bayangan seseorang nampak dari kaca yang buram.

 Mendengar suara kunci pintu terbuka, aku melangkah mundur dari pintu. Aku mengira Takai yang akan keluar, namun orang yang mengintip dari pintu yang terbuka berbeda dari yang aku harapkan.

Ara, apa kamu temannya Yumi?」

 Dia tampak berusia pertengahan tiga puluhan? Seorang wanita cantik, berdandan rapi, berpakaian modis muncul dari balik pintu, menebarkan aroma parfumnya.

「Oh, etto……Apa Takai-san ada dirumah? Saya teman sekelasnya Touyama」

Ara, apa kamu pacar Yumi? Dia tidak bisa diremehkan[1]

 Dia menyebutku pacar Takai, aku bingung apakah aku harus membenarkannya atau menyangkalnya, tapi aku tidak sempat mengatakannya.

「Aku akan memanggilnya, jadi tunggu sebentar」

 Takai pernah bilang kalau kakaknya seorang mahasiswa, jadi mungkin tadi itu ibunya Takai. Dia tidak terlalu terkejut melihat seorang pria mengunjungi putrinya dimalam hari.

 Setelah beberapa saat, wanita yang kemungkinan ibunya Takai kembali.

「Kamu mengatakan Touyama-kun, kan? Yumi akan segera turun, jadi masuklah kedalam dan tunggu di ruang tamu」

「Baik. Saya mengerti」

「Kalau begitu aku akan berangkat, jadi tolong jaga Yumi. Oh, pastikan kamu menggunakan alat kontrasepsi, oke? 」

 ――Ugh!

 Dia sepertinya tau apa maksud tujuanku datang kesini. Aku tak mengira dia menyadari akalau aku teman seks putrinya.

 Wanita yang mungkin adalah ibu Takai menjatuhkan bom kepadaku, lalu dia berjalan pergi meniggalkanku di depan pintu,

 Tapi……Orang tua macam apa yang membiarkan putrinya berhubungan seks dengan lelaki yang baru saja pertama kali ia temui? Apa dia tipe orang tua yang pengertian atau malah sebaliknya tipe orang tua yang acuh tak acuh……?

Maa, karena sudah dipersilahkan masuk, ojamashimasu

 Ini adalah rumah orang lain, tapi aku tau tata letaknya dengan cukup baik. Aku menuju ruang tamu tanpa ragu-ragu.

 Di ruang tamu, Takai sedang duduk di sofa mengenakan pakaian santai.

「Hei, kamu tidak bilang kalau ibumu ada dirumah」

「Mau bagaimana lagi. Aku juga tidak mengira orang itu ada disana. Aku bahkan tidak tau apa yang orang itu lakukan」

 Bahkan putrinya juga tidak sepenuhnya memahami perilaku ibunya.

「Dan sepertinya hubungan kita ketahuan olehnya. Dia menyuruhku menggunakan alat kontrasepsi」

「Menurut orang itu kita bisa melakukan apapun yang kita mau selama tidak punya anak」

 Takai barusan memanggil ibunya dengan sebutan “Orang itu”, itu membuktikan bahwa situasi keluarganya rumit.

「Dari pada itu, ayo pergi ke kamarku」

 Takai berdiri dari sofa, lalu menyilangkan lengannya dengan lenganku dan menekan payudaranya ke tanganku. Aku merasakan sentuhan payudara sederhana tapi lembut.

 Takai biasanya tidak menunjukkan perilaku semacam ini, tapi hari ini dia sangat agresif. Aku dibawa setengah paksa ke kamarnya dengan tangan bersilangan.

 Segera setelah aku tiba di kamar Takai. Aku didoraong ke tempat tidur.

「Ad, ada apa? Takai hari ini agak aneh」

 Takai tidak menjawab pertanyaanku, namun malah memberi ciuman penuh gairah yang berbeda dari biasanya. Dan aku bertukar ciuman untuk sementara waktu.

 Dia lebih agresif dari biasanya, lalu aku dan Takai berbaring di tempat tidur.

「Hei, apa yang terjadi denganmu hari ini? Kamu bersikap aneh sejak pagi. Mungkin ada hubungannya dengan Uehara-san?」

「Gak juga, Uehara-san gak ada hubungannya sama itu. Aku sama seperti biasanya」

 Tampaknya sikap Takai menjadi aneh sejak aku berhubungan dengan Uehara-san

「Jangan-jangan……kamu cemburu……mungkin?」

 一Cuma ini alasan yang bisa aku pikirkan. Meskipun kami bukan kekasih, tapi kami telah berhubungan seks beberapa kali sehingga mungkin ada beberapa perasaaan semacam itu terlibat.

「……kita hanya teman seks. Perasaan seperti itu……aku tidak memilikinya」

 Takai menyangkalnya, tapi untuk sesaat terdengar seperti dia kelilangan kata-kata

「Begitu ya……kau benar.  Itu cuma kekeliruanku」

 Setelah itu, Takai tertidur tanpa mengucap sepatah kata pun. Tapi tangannya masih memegang tanganku.


Catatan:

[Note 1]Disini pakai perumpamaan 隅に置けな/Suminiokenai atau yang artinya tidak bisa diletakkan di sudut. Makna filosofi(?), Benda apapun yang diletakkan di tengah ruangan, itu akan terlihat menonjol. Sebaliknya, benda yang diletakkan di sudut-sudut ruangan tidak akan menonjol. Ketika orang berbakat pergi ke sudut, orang itu juga menjadi kurang terlihat. Namun, bahkan di tempat yang tidak mencolok seperti itu, bakat tidak dapat diabaikan.


Chapter 4TOCChapter 6

Tinggalkan komentar