Saenai boku ga kimi no heya de shiteru koto wo classmate dare mo shiranai – Chapter 11 Bahasa Indonesia

Diperbarui pada 23-03-2022 02:10

Chapter kali ini aku langsung menerjemahkan dari RAW jepang, jadi kalau ada beberapa kesalahan mohon dimaklumi, hehehe

Translator & Editor : ACR


Chapter 11


「Aku seharusnya menjelaskan buku, tapi aku malah ngomong ngalur ngidul, jadi bagaimana?」

 Seperti yang Uehara-san bilang, aku mungkin sedikit logis. Ngomong belagu didepan teman sekelas membuatku malu.

「Aku ingin sebuah buku yang bisa membuatku tumbuh dewasa seperti Touyama!」

「Kalau begitu, kamu dapat membaca semua buku di perpustakaan sekolah, lalu menjadi sepertiku, yang punya banyak pengetahuan dangkal」

「Aku akan menjadi penyendiri seperti Touyama, kalau seperti itu aku gak mau」

「Aku gak menyangkal kalau aku seorang penyendiri, tapi aku ini menjadi penyendiri bukan karena aku membaca buku, oke? Aku memang dari awal seorang penyendiri」

「Itu lelucon atau lagi mencela diri sendiri」

 Uehara-san tertawa.

 Melihat senyumannya akan membuat seorang lelaki menjadi jatuh cinta kepadanya. Apa ini ekspresi dia yang sesungguhnya, yang tak pernah dia tunjukkan di kelas tapi hanya padaku.

 Kami akhirnya meninggalkan Hanseido tanpa membeli apapun. Uehara-san bilang dia ingin mengobrol lebih banyak, jadi kami pergi ke kafe dan mengakhiri hari dengan beberapa percakapan santai.

 Tujuan awal kami memilih buku diselesaikan dengan aku memilihkan buku dari perpustakaan sekolah dan Uehara-san meminjamnya. Perpustakaan sekolah juga punya novel ringan, meskipun disana tidak ada buku dengan sampul dan isi yang ekstrem.

 Sangat menarik melihat Uehara-san terkejut saat mengetahuinya.

◇ ◇ ◇

 Setelah Aku dan Uehara-san pergi ke Hanseido, dia mulai datang ke perpustakaan saat aku bertugas sebagai anggota komite perpustakaan sepulang sekolah.

「Touyama! Aku kesini untuk mengembalikannya.」

 Buku yang dikembalikan Uehara-san juga ada di perpustakaan ya? Itu adalah novel romcom. Sepertinya sekarang dia kecanduan membaca buku dan dia rutin datang untuk meminjam buku.

 Aku pertama kali memilihkan jenis novel cinta murni untuk dibaca oleh Uehara-san, dan dia menikmatinya dan mangatakan kalau itu menarik. Kemudian aku merekomendasikan romcom dan buku-buku lain yang berhubungan dengan romantis, dan sepertinya dia membacanya dengan baik.

「Biasanya cewek yang kayak heroine novel ringan gak ada kan. Laki-laki terlalu menghayal tentang wanita. 」

 Seringkali dia meninggalkan perpustakaan dengan komentar yang menghancurkan impian anak laki-laki.

 Uehara-san dengan hebatnya menapaki jalan untuk menjadi otaku.

 Dan Takai adalah penghuni perpustakaan baik disaat aku ada maupun saat aku tidak ada, jadi bisa dibilang dia selalu ada disini sepulang sekolah. Uehara-san semakin sering berbicara dengannya akhir-akhir ini.

Ne, ne, Takai-san, novel ini seru lho. Apa kamu sudah membacanya?」

 Uehara-san menawarkan jenis novel ringan cinta murni.

「Aku tidak membaca hal semacam itu. Uehara-san, kamu tidak boleh berbicara di perpustakaan. Itu mengganggu bacaanku, jadi tolong jangan bicara padaku.」

 Pola percakapan mereka memang seperti ini, saling bertukar satu atau dua patah kalimat dan kemudian Takai secara sepihak menghentikan pembicaraan.

 Dan juga Takai tidak membaca novel romantis biasa. Dia lebih suka cerita perselingkuhan manis, tapi Uehara-san belum mengerti selera Takai.

Uehara-san tidak terpengaruh oleh respon garam[1] Takai dan mencoba mencari tau apa yang disukai Takai setiap kali bertemu.

「Haa……hari ini aku masih belum mendapat apa yang disukai Takai-san. Buku-buku yang dibaca Takai di perpustakaan terlalu sulit untukku」

 Sebagian besar buku yang Takai baca diperpustakaan adalah sastra murni dan buku-buku filsafat.

「Hei, Touyama, buku seperti apa yang disukai Takai-san? Beritahu aku dong」

「Coba sebutkan judul buku yang sedang dibacai Takai sekarang?」

「Aku gak tau, itu terlalu sulit untukku! Aku membicarakan tentang novel yang lebih umum 」

「Jika kamu ingin berteman dengan Takai, kamu harus bertanya langsung padanya」

 Tentu saja aku tau kesukaan Takai, tapi aku enggak akan memberitahunya karena aku yakin itu tidak ada artinya jika tidak mendengar langsung darinya.

「Moo……Touyama pelit!」

 Aku berharap Takai akan membuka hatinya kepada Uehara-san dan berteman baik dengannya. Aku merasa kalau Takai berusaha mengisi sesuatu yang hilang di dalam hatinya karena lingkungan keluarganya yang rumit dengan berhubungan seks denganku.

 Tapi itu hanya sementara. Lubang yang kuisi akan terbuka lagi. Aku hanya anak SMA, ada batasan untuk apa yang bisa aku lakukan untuk Takai. Aku hanya melakukan jika dibutuhkan saja.

 Takai tidak mau mengatakan padaku perasaannya yang sebenarnya. Mungkin dia tidak ingin aku memainkan peran itu.

 Namun, jika bersama Uehara-san, orang yang punya tidak punya motif tersembunyi, mungkin akan berakhir beda. Setidaknya jika ada seseorang yang mau mendengarkan……mungkin saja masalah akan terpecahkan dan aku tidak dibutuhkan lagi

 Aku tidak masalah jika berakhir begitu. Karena itu biasa terjadi.

「Aku ingin meminjam buku ini, onegaishimasu

 Setelah menyelesaikan proses peminjaman buku yang dibawa Takai, aku menyerahkan kembali bukunya.

「Batas waktu peminjaman dua minggu」

 Takai tidak menerima buku itu, namun malah meraih pergelangan tanganku dan menarikku kearahnya. Tubuhku condong kedepan dan ketika wajahku cukup dekat dengannya untuk saling berciuman, aku bisa mencium aroma lembut dan menyenangkan.

 Kemudian Takai menempatkan bibirnya yang indah ke samping telingaku dan berbisik.

「Ayo berhubungan seks hari ini. Aku akan menunggumu dirumah」

 Uehara-san sedang duduk di kursi dan membalikkan punggungnya, jadi dia mungkin tidak menyadarinya. Tapi jika aku membuat kesalahan dan membuat hubunganku dengan Takai ketahuan, apa yang harus aku lakukan?

 Sudah kuduga aku adalah lelaki suram yang tidak terbiasa dengan seluk-beluk hati wanita.

 Malam itu aku mengunjungi kamar Takai dan saling menyatukan tubuh di atas tempat tidurnya.

 Meski sedang kelelahan dan berbaring di tempat tidur, Takai berbicara padaku.

「Hei, Yuuki」

「Apa?」

「Kenapa gadis itu mendatangiku?」

「Maksudmu Uehara-san?」

 Takai menganggukkan kepalanya.

 Mungkin tidak masalah jika aku mengatakan kalau Uehara-san ingin berteman dengannya.

「Dia ingin berteman denganmu, Takai」

「Kenapa?」

「Maa, aku juga gak tau. Dia pernah bilang karena teman sekelas」

「Hmm……gadis yang aneh」

「Apa begitu? Dia gadis yang baik dan tidak punya motif tersembunyi」

「……apa kamu menyukainya, Yuuki?」

「Eh? Aku gak punya perasaan seperti itu…….」

「Begitukah」

「Ada apa? Tiba-tiba menanyakan hal itu」

「Gak papa」

「Kenapa kamu tidak bersikap lebih baik padanya, Takai?」

 Takai tidak menanggapi kata-kataku.

 Aku kurang memahami apa yang Takai pikirkan tentang Uehara-san, tapi hari dimana keduanya bisa ngobrol dengan baik mungkin sudah dekat.


Catatan:

[Note 1] Sikap tidak ramah/respon singkat/respon dingin. Referensi => Hinative.com & woman.mynavi.jp


Chapter 10TOCChapter 12

1 comments

Tinggalkan komentar